You are here
Dosen PKnH UNY Lakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya, Jawa Barat
Primary tabs

Tasikmalaya, Jawa Barat – Dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 30 Agustus 2024 dan bertujuan untuk mempererat kerjasama antara institusi pendidikan tinggi dengan lembaga pendidikan serta memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat.
Dalam acara pembukaannya, Kepala Departemen PKnH UNY Dr. Suyato, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Departemen PKnH UNY dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam rangka memberdayakan masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi santri di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon, tetapi juga dapat memperkuat sinergi antara akademisi dan komunitas pesantren,” ujar Dr. Suyato.
Pihak Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon menyambut baik inisiatif ini. Pimpinan Pesantren, Drs. H. Uum Syarif Usman menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan formal dan pesantren dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan serta membentuk karakter santri yang lebih baik. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran tim dari Departemen PKnH UNY, Ini adalah kesempatan berharga bagi kami untuk belajar dan berkembang bersama,” ungkapnya.
Kegiatan PKM ini diharapkan dapat memperkuat jalinan kerja sama antara UNY dan Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Acara di mulai dengan penandatanganan kerjasama antara Departemen PKnH UNY dengan Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon di Kabupaten Tasikmalaya.
Kegiatan PKM ini dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kepakaran masing-masing anggota tim. Kegiatan penguatan wawasan kebangsaan dipimpin oleh Dr. Nasiwan, M.Si. selaku ketua tim, dengan dukungan dari moderator Dr. Yayuk Hidayah, M.Pd., dan Johan Dwi Saputro, M.Pd. Tujuan penguatan wawasan kebangsaan di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Kabupaten Tasikmalaya adalah untuk memperkuat rasa nasionalisme dan identitas negara di kalangan santri, dengan mendalami nilai-nilai Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter santri yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki integritas, etika, dan tanggung jawab sebagai warga negara. Selain itu, acara ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembangunan nasional, serta memperkuat sinergi antara pendidikan formal dan non-formal.
Dalam sambutannya, Dr. Nasiwan menekankan pentingnya wawasan kebangsaan dalam membentuk karakter santri yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. “Wawasan kebangsaan adalah fondasi yang penting dalam mendidik generasi penerus bangsa agar memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap negara,” ujar Dr. Nasiwan. Acara ini menghadirkan dua pemateri ahli di bidangnya. Pemateri pertama, Prof. Dr. Sunarso, M.Si., membahas tentang sejarah dan nilai-nilai Pancasila serta bagaimana implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam presentasinya, Prof. Sunarso menjelaskan pentingnya memahami sejarah bangsa sebagai bagian dari pembentukan identitas nasional yang kuat.
Sementara itu, Dr. Suharno, M.Si., sebagai pemateri kedua, menguraikan tentang tantangan dan dinamika kebangsaan dalam era globalisasi. Dr. Suharno mengajak peserta untuk berpikir kritis mengenai peran mereka sebagai generasi muda dalam menjaga dan memperkuat integritas bangsa di tengah perubahan sosial dan budaya yang cepat.
Diskusi panel yang dipandu oleh moderator Dr. Yayuk Hidayah M.Pd dan Johan Dwi Saputro.M.Pd memberikan kesempatan bagi santri dan peserta untuk mengajukan pertanyaan serta berbagi pandangan mereka tentang bagaimana wawasan kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan pesantren sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan semangat kebangsaan yang lebih mendalam di kalangan santri dan seluruh civitas Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon. Dengan adanya penguatan wawasan kebangsaan ini, diharapkan pesantren dapat terus berperan aktif dalam mendidik generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kesatuan bangsa.
Selanjutnya, PkM yang dipimpin oleh Prof. Dr. Marzuki, M.Ag. selaku ketua kelompok, dengan dukungan dari tiga pemateri ahli: Dr. Samsuri, S.Pd., M.Ag., Dr. Cucu Sutrisno, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Annisa Istiqomah, S.Pd., M.Pd.tentang Upaya Pencegahan Intoleransi Melalui Kegiatan Deklarasi "Stop Diskriminasi" di Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya
Dr. Samsuri dalam presentasinya menguraikan tentang berbagai bentuk intoleransi dan dampaknya terhadap masyarakat. Sementara itu, Cucu Sutrisno. M.Pd memberikan wawasan tentang strategi pencegahan dan penanganan diskriminasi di lingkungan pendidikan. Acara puncak diakhiri dengan penandatanganan deklarasi "Stop Diskriminasi" oleh semua peserta sebagai komitmen bersama untuk mengimplementasikan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Deklarasi ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memerangi intoleransi dan diskriminasi, serta menciptakan atmosfer yang harmonis dan saling menghormati di Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya.
Untuk para Ustad dan Ustadzah Pelatihan di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Kabupaten Tasikmalaya, Tim PkM Departemen PKnH UNY memberikan menyelenggarakan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam melakukan penelitian yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Pelatihan ini dipimpin oleh Dr. Iqbal Arpannudin, M.Pd., sebagai ketua acara, dengan dukungan dari moderator Dian Satria Charismana, M.Pd.
Dalam sambutannya, Dr. Iqbal Arpannudin menekankan pentingnya PTK sebagai alat untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mendorong inovasi dalam pengajaran. “Pelatihan ini dirancang untuk membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan PTK, yang dapat membantu mereka memahami dan mengatasi tantangan yang dihadapi di kelas,” ujar Dr. Iqbal.
Pelatihan ini menghadirkan tiga pemateri ahli yang masing-masing memberikan wawasan mendalam tentang PTK. Dr. Budi Mulyono, M.Pd., memaparkan dasar-dasar dan prinsip-prinsip PTK, sedangkan Dr. Suyato, M.Pd., melengkapi sesi dengan berbagi pengalaman praktis dan studi kasus tentang implementasi PTK yang sukses.
Para peserta pelatihan, yang terdiri dari Ustad dan Ustadzah Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon, aktif terlibat dalam diskusi dan simulasi yang diadakan selama acara. Dengan pelatihan ini, diharapkan para guru dapat menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan kualitas pembelajaran di pesantren mereka. Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya pengembangan profesionalisme guru dan peningkatan mutu pendidikan di pesantren.
Untuk siswa MTs. Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya, TIM PKM menyelenggarakan kegiatan edukasi tentang pencegahan kekerasan di dunia maya (cyberbullying) untuk para siswawan dan santriwati. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan pengetahuan kepada remaja tentang dampak dan cara pencegahan cyberbullying. Kegiatan ini dipimpin oleh Puji Wulandari, SH., M.Kn., sebagai ketua acara, dengan dukungan dari anggota tim, Dr. Anang Priyanto, S.H., M.Hum.
Puji Wulandari dalam sambutannya menekankan urgensi edukasi tentang cyberbullying di era digital ini. “Penting bagi para siswa untuk memahami bahaya cyberbullying dan bagaimana cara melindungi diri mereka di dunia maya. Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan internet,” ungkap Puji.
Acara ini menghadirkan empat pemateri ahli yang memberikan wawasan mendalam tentang topik tersebut. Setiati Widihastuti, S.H., M.Hum., membahas tentang definisi dan bentuk-bentuk cyberbullying serta dampaknya terhadap korban. Iffah Nur Hayati, S.H., M.Hum., menyampaikan strategi pencegahan dan tindakan yang dapat diambil jika menjadi korban atau saksi cyberbullying. Chandra Dewi Puspitasari, S.H., LL.M., melengkapi sesi dengan membahas aspek hukum terkait cyberbullying dan hak-hak hukum para korban.
Siswa MTs. Muhammadiyah Al-Furqon aktif berpartisipasi dalam diskusi dan sesi tanya jawab, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan terkait masalah yang mereka hadapi di dunia maya. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan mereka di dunia digital. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan para siswa dapat menghindari dan menangani masalah cyberbullying dengan lebih efektif, serta menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan positif.
Penguatan kebijaksanaan santri dalam bermedia sosial melalui wawasan informasi dan transaksi elektronik UU ITE di berikan dari Tim yang di ketuai oleh Prof. Dr. Eny Kusdarini, S.H., M.Hum. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada santri mengenai penggunaan media sosial yang aman dan sesuai dengan regulasi hukum yang berlaku, Acara ini di moderator Sulthon Abdul Aziz, M.S.I.
Pelatihan ini menghadirkan tiga pemateri ahli yang memberikan wawasan mendalam tentang berbagai aspek UU ITE. Fungki Febiantoni, M.Pd., menguraikan tentang dasar-dasar hukum informasi dan transaksi elektronik serta penerapannya dalam aktivitas sehari-hari. Fathikah Fauziah Hanum, M.Pd., membahas bagaimana santri dapat memanfaatkan media sosial secara positif dan menghindari pelanggaran hukum. Ali Masykur Fathurrahman, M.H., menjelaskan aspek hukum lebih lanjut, termasuk sanksi dan tindakan hukum terkait pelanggaran UU ITE.
Moderator Sulthon Abdul Aziz memandu sesi tanya jawab, memberikan kesempatan bagi santri untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang isu-isu yang mereka hadapi terkait penggunaan media sosial. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan santri Pondok Pesantren Al-Furqon dapat lebih memahami dan mematuhi regulasi hukum yang berlaku, serta menggunakan media sosial dengan bijaksana dan bertanggung jawab, menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan positif.
.
PERPUSTAKAAN
Copyright © 2025,